Sekarang waktunya kita masuk ke
pembahasan kedua. Kali ini kita cari tau tentang File System yang ada di Sistem
Operasi Linux. Mungkin beberapa orang belum begitu familiar dengan Linux karena
belum banyak yang pake, terus juga sosialisasi mengenai Open Source ini belum
merata, khususnya di Indonesia. Namun, alangkah baiknya kita juga mencoba
eksplorasi semuanya. Yuk kita mulai aja, cekidot gan......
Ext 2 (2nd Extended)
Ext 2 merupakan tipe file system yang
paling tua yang masih ada. File system ini pertama kali dikenalkan pada tahun
1993. Ext 2 adalah file system yang paling ampuh di linux dan menjadi dasar
dari segala distribusi linux. Pada Ext 2 file system, file data disimpan
sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun
panjangnya bervariasi di antara Ext 2 file system, besar blok tersebut
ditentukan pada saat file system dibuat dengan mk2fs. Jika besar blok
adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ext 2
File System menyimpan data secara hirarki standar yang banyak digunakan oleh
sistem operasi. Data tersimpan di dalam file, file tersimpan di dalam
direktori. Sebuah direktori bisa mencakup file dan direktori lagi di dalamnya
yang disebut sub direktori.
Kehandalan Ext2FS:
- Administrator sistem dapat memilih ukuran blok yang optimal (dari 1024 sampai 4096 bytes), tergantung dari panjang file rata-rata, saat membuat file sistem.
- Administrator dapat memilih banyak inode dalam setiap partisi saat membuat file sistem.
- Strategi update yang aman dapat meminimalisasi dari system crash.
- Mendukung pengecekan kekonsistensian otomatis saat booting.
- Mendukung file immutable (file yang tidak dapat dimodifikasi) dan append-only (file yang isinya hanya dapat ditambahkan pada akhir file tersebut).
Kelemahan Ext2FS:
- Ketika shut down secara mendadak membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk recover.
- Untuk
melakukan clean up file system, biasanya Ext 2 secara otomatis akan
menjalankan utility
e2fsck pada saat booting selanjutnya.
Ext 3 (3rd Extended)
Ext 3 merupakan peningkatan dari Ext 2
File System. Beberapa peningkatan yang ada antara lain:
- Journaling
Dengan menggunakan journaling,
maka waktu recovery pada shut down yang mendadak tidak akan
selama pada Ext 2.
- Integritas Data
Ext 3 menjamin adanya
integritas data setelah terjadi kerusakan atau unclean shut down. Ext 3
memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
- Kecepatan
Daripada menulis data
lebih dari sekali, Ext 3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada
Ext 2 karena Ext 3 memaksimalkan pergerakan head harddisk. Kita bisa
memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data
tidak terjamin.
- Mudah Dilakukan Migrasi
Kita dapat melakukan
migrasi atau konversi dari Ext 2 ke Ext 3 tanpa harus melakukan format ulang
pada harddisk.
Di samping keunggulan di atas, Ext 3
juga memiliki kekurangan. Dengan adanya fitur journaling, maka
membutuhkan memori yang lebih dan memperlambat operasi I/O.
Ext 4 (4th Extended)
Ext 4 dirilis secara komplit dan stabil
berawal dari kernel 2.6.28. Jadi, apabila distro yang secara default memiliki
kernel tersebut atau di atasnya secara otomatis system sudah support Ext 4.
Apabila masih menggunakan Ext 3, dapat dilakukan konversi ke ext 4 dengan
beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.
Keuntungan menggunakan Ext 4 ini adalah
mempunyai pengalamatan 48-bit blok yang artinya dia akan mempunyai 1 EiB =
1.048.576 TB ukuran maksimum file system dengan ukuran 16 TB untuk maksimum
file sizenya, fast fsck, journal checksumming, defragmentation
support.
Nah,,, segitu saja pembahasan tentang file system pada linux yang saya tahu...
semoga bermanfaaat bagi kalian semua,,,, (^_^)
0 komentar:
Posting Komentar